Mencari persahabatan itu
Seperti kita mencari jarum dalam tumpukan jerami…(menurutku).
Sulitnya mencari seorang sahabat itu bisa digambarkan ketika kita berusaha mencari jarum extra kecil kedalam tumpukan jerami, betapa susah dan mungkin tidak cukup untuk sehari dua hari. Mata membelalak sambil tangan mengorek tumpukan jerami, benar-benar butuh kerja keras dan kekompakan.
Namun setelah kita berhasil melawan kendala yang ada, akhirnya jarum bisa ditemukan, itulah saat-saat yang menggambarkan bahwa kita telah berhasil mendapatkan seorang sahabat. Jarum akan dipegang erat dan disimpan dalam tempat yang mana kita mudah menemukannya. Tanpa harus berusaha mencari lagi dengan susah payah.
Pengalaman yang dialami oleh dua orang sahabat mungkin melelahkan dan kadang pula juga cukup menjengkelakan, namun itulah yang akan menjadikan persahabatan semakin indah. Banyak cobaan dan halangan yang akan dialami oleh persahabatan, namun persahabatan yang sejati pasti bisa mengatasi cobaan itu. Dimana suatu saat nanti, sahabat sejati akan memahami bahwa dengan banyaknya cobaan akan membuat persahabatan itu semakin kokoh dan menjadikannya tumbuh karenanya.
Persahabatan tidak akan lahir begitu saja hanya dengan perkataan, "jadilah sahabat sejatiku, teman". Namun butuh proses panjang dimana perlu pemahaman dan pengertian yang lebih akan sahabat itu sendiri. Seperti jika kita ingin menjadi seorang pemenang lomba, kita perlu sering praktek. Begitupun dengan persahabatan. Butuh proses yang panjang.
Seorang sahabat bukanlah yang menyembunyikan kesalahan sahabatnya, namun seorang sahabat adalah seorang yang tidak segan memberikan teguran bahkan arahan kepada sahabatnya. Itu semua adalah karena sahabat itu mengasihi dan hanya menginginkan agar sahabatnya menjadi orang yang lebih baik. Meskipun harus dengan berterus terang dan menyakiti hati sahabatnya.
Sahabat itu, bagaikan sepasang sandal yang selalu saling melengkapi. Jika salah satu tidak ada, maka sandal itu tidak akan bisa digunakan beriringan. Terlebih, sandal yang kehilangan pasangannya akan dibuang dan tidak memberikan manfaat untuk orang lain.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha dan pengorbanan yang tidak bisa dibilang biasa. Terlebih dari nilai kesetiaan itu sendiri. Bukan pada saat merasa butuh baru mencari perhatian, pernyataan kasih dan pertolongan, tetapi sahabat itu adalah yang berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang sangat dibutuhkan oleh sahabatnya. Karena di dunia ini tidak ada persahabatn yang lahir dari keegoisan, namun sahabat lahir dari kasih dan sayang.
Banyak orang merasa bahagia dengan sahabat sejati yang telah didapatnya. Karena memang tidak semua orang bisa mendapatkannya, namun banyak juga yang merasa terpuruk dan hancur karena telah dihianati oleh sahabatnya sendiri. Bahkan banyak persahabatan yang hancur hanya karena tidak terbuka, tidak percaya, bahkan tidak setia lagi. Namun bagi persahabatan, hal yang menjadikan hancurnya arti sahabat bukanlah apa-apa, melainkan akan tumbuh menjadi penguat arti sahabat itu sendiri.
Sahabatku adalah seseorang yang selalu ada setiap aku merasa kesulitan. Sahabatku adalah seorang yang selalu hadir disampingku memberikan dukungan dan arahan. Sahabatku adalah seorang yang selalu mengasihiku, terlebih saat aku merasa tidak ada orang yang mencintaiku. Sahabatku adalah seorang yang rela mendengar keluhanku, rela menjadikan pundaknya sebagai sandaranku, begitupun rela memberikan hal terindah yang ia dapat untuk dinikmati bersamaku.
Tahukah siapa sahabatku?
Iya, dialah orang yang saat ini sedang memperhatikan tulisanku, tertawa saat membacanya dan membayangkan saat indah yang pernah dilalui bersamaku.
Dialah Anda.... Bukan begitu sahabatku? ^_^
No comments:
Post a Comment