Melihat indahnya dunia
Kulihat indahnya dia
Bagai puisi tanpa
makna
Hanya rasa yang bisa
merasa
Merasuk itu ke dalam
hati
Hati yang awalnya
kosong tak berisi
Mencerna arti dari itu
Cukup aku, Dia dan ia
yang tahu
Menduga tak kusangka
Ternyata ia punya rasa
yang sama
Mencoba menyatukan
Benarkah itu dari
Tuhan
Bertanya karena aku
tak meminta
Tapi, itu memilihnya
Ku rasa aku pernah
merasakannya
Karena sangat
mengusikku, Oh ia
Berdoalah,
Bersabar dan tabah
Awal dari sebuah akhir
Akhir dari sebuah awal
yang tek berakhir
Selamanya,
Ketika Allah ridha
akannya
Dengan harapan besar
itulah adanya
Hanya Engkau Allah
yang bisa mewujudkannya.
Goresan
puisi itu, masih rapi tersimpan dalam buku biru kecil milikku dan milik seorang
yang pernah menjadi istimewa. Buku yang menjadi salah satu saksi akan
keharmonisan rasaku dengan rasanya. Sepenggal kisah yang lama kurajut
dengannya, seakan berakhir dengan bahagia. Bahagia bagai kisah romantis
Muhammad dan Khadijah, yang selalu bahagia sampai habis masanya. Kisah cinta
mereka begitu sempurna. Selisih umur yang terpaut cukup jauh tidak menjadi
penghalang akan cinta kasih dua insan itu. Aku seorang insan yang berharap akan
datangnya cinta suci itu, merasa bahwa cinta itu telah datang semenjak aku
bersamanya. Mengikat janji dan berharap abadi selamanya.
lukisan di atas mata air
ReplyDelete:) Lukisan ya?
ReplyDeleteSeperti lukisan pelangi di atas mata air. :) Bagus.