Friday, June 13, 2014

Kisah tentang Bayang

Hari ini, bayang itu kembali. Seakan merengek meminta untuk diperhatikan.
Mencoba mengabaikan namun, dia beralih dengan gaya super nyebelin dengan tingkah anehnya. Bayang itu bergerak dengan pantomimnya dan mencoba mengingatkan tentang kisah masa lalu. Aneh memang, bayang itu seakan hidup dan menjadi bagian dari setiap jejak langkah yang akan dilalui.

Dulu, bayang itu dikelilingi dengan cahaya terang. Mengajak seseorang agar mendekat untuk memeluknya. Bayang yang dikelilingi cahaya itu, terlihat tenang. Mendamaikan. Memberikan motivasi positif dengan kehangatan cahayanya. Di dekatnya seakan tak perlu apa-apa. Cukup bayang itu saja, semua menjadi tenang dengan kenangan.

Namun, sekarang. Semuanya telah berbeda. Cahaya itu, perlahan kini memudar. Bayang tak lagi terang bagai kunang. Hanya redup. Perlahan redup, redup, redup dan sekarang hilang.
Kini Bayang itu, gelap. Tak nampak secercah cahaya disekelilingnya. Warna kegelapan menambah kesan bayang semakin berubah jadi pekat. Seram. Mencekam.

Sebenarnya, dari mana asal bayang itu. Tanpa diminta dia ada. Tanpa petir dia hadir. Tanpa kesan dia berpesan "aku ada untuk menjagamu".  Bayang itu bukan malaikat penjaga ataupun seorang bodyguard. dia hanya seolah hadir membawa kenangan untuk dijaga. Seperti sang pembawa pesan. Bayang itu menangis meminta "ingatlah aku, karena aku mengingatmu". 

Bayang hidup hanya seperti fatamorgana. Seakan nyata namun bisa berubah. Membawa pesan dari penciptanya dengan dalih penjagaan. Ya, mungkin benar. Bayang hanyalah pembawa pesan. Pesan misterius yang hanya penciptanya yang tahu, namun tak terungkap dan tak ada yang mengungkap.

Jauh setelah kehadiran bayang itu, ia mencoba mengunci pintu. Dengan berbagai cara dia pasang puluhan ribu gembok untuk pintu itu. Bukan sekedar pintu kemana saja. Tapi pintu yang amat istimewa. Pintu yang hanya terbuka untuk siapa saja yang berhak dan pilihan. Pintu yang jika ia terbuka, perlu puluhan ribu tahun untuk membuat yang didalamnya keluar atau malah akan membuatnya tertahan dalam kebahagiaan.

Dan, benar. Sekarang pintu itu telah terkunci rapat. Bayang telah berhasil membuat penjagaannya. Mengunci dan membuang semua kunci dalam suatu tempat yang tak bisa dimengerti ruang dan waktu. Sayup-sayup terdengar jeritan. Jauh kedalam satu ruangan di balik pintu itu berteriak, pilu. "tolong aku".

Dimana kunci itu berada? Siapa penemunya dan siapa pula yang membukanya? Biarlah sang waktu yang kan menjawabnya. Entah, siapapun dia. Dia adalah seseorang yang akan dibahagiakan olehnya.

3 comments:

  1. bagus nau... puitis. itu puisi atau cerpen atau lirik. fikri. kunjungi blog ku jg y nau . . . hehe

    ReplyDelete
  2. Hehe, apa ya Mas fik, tau dah puisi tah cerpen. tp kurasa, itu hanya sepengal kisah yg mewakili dari sebuah rahasia dibalik pintu dan bayang. hehe

    Share link blognya ya.. arigatou ^_^

    ReplyDelete
  3. gozaimasu . . .

    ini blog ku :
    www.fikrimubarock.wordpress.com

    tema nya lebih ke tekhnis si . . .
    :)

    ReplyDelete