Alhamdulillah, kali ini berkesempatan buat sedikit (lagi) menulis sesuatu di blog kecil (yang entah sejak kapan blog ini jadi diary) tentang, apa yang sedang aku fikirkan.
Mungkin banyak orang merasa bahwa tulisan di blog ini, ngasal. Terlalu membosankan. Tapi aku tak perduli.
Sedikit banyak berharap ada satu atau mungkin dua sahabat membaca dan sedikit termotivasi.
Mungkin banyak orang merasa bahwa tulisan di blog ini, ngasal. Terlalu membosankan. Tapi aku tak perduli.
Sedikit banyak berharap ada satu atau mungkin dua sahabat membaca dan sedikit termotivasi.
Kadang aku juga tak akan pernah peduli tentang bagaimana tanggapan orang lain saat membaca apa yang aku tulis.
Mungkin memang aku terlalu cuek atau lebih tepatnya, pura-pura tak melihat, pura-pura tak mendengar juga berpura-pura untuk tak merasa.
Mungkin memang aku terlalu cuek atau lebih tepatnya, pura-pura tak melihat, pura-pura tak mendengar juga berpura-pura untuk tak merasa.
Biarlah apa yang mereka anggap tentang seorang Naura.
Apakah Naura orang aneh dengan pemikiran nyeleneh atau mungkin mereka anggap Naura adalah seorang genius namun berfikir tak rasional. Atau terserahlah, apa yang mau mereka fikirkan.
Yang terpenting menurutku adalah
"Aku tak sebaik apa yang kamu kira, namun aku juga tak seburuk seperti apa yang kamu fikirkan"
Ya begitulah aku, terlalu monoton dan mungkin tak keren. #halah
Tapi, itu bukan suatu hal yang akan aku tulis disini.
Mohon maaf karena membuat bingung, karena aku kadang juga bingung.
Sebenarnya aku ini mau nulis apa si, jadi ngalor ngidul (*baca: belibet dan ga fokus ke masalah).
Maklum, kalau uda prolognya panjang. Apa yang jadi inti pembahasan jadi kelupaan.
Maklum, kalau uda prolognya panjang. Apa yang jadi inti pembahasan jadi kelupaan.
Oke, sepertinya aku mulai ingat buat topik apa yang mau tak ceritain.
Kali ini aku akan bahas tentang sebuah KEINGINAN #eh.
Ku kira, semua orang pasti punya keinginan.
Kali ini aku akan bahas tentang sebuah KEINGINAN #eh.
Ku kira, semua orang pasti punya keinginan.
Ingin punya ini, ingin punya itu.
Ingin begini, ingin begitu dan ingin ini ingin itu yang banyak sekali.
Namun, ga semua keinginan bisa dikabulkan dengan kantong ajaib. Kenapa?
Karena kantong ajaib hanya ada di dunia Doraemon.
Robot masa depan yang siap membantu umat manusia, bahkan sampai menjelang kiamat sekalipun.
Keinginan kita, sebenarnya datang dari mana si?
Dari hati. Iya dia memang berasal dari hati yang mungkin awalnya adalah dari apa yang kita lihat, apa yang kita dengar lalu menjurus pada fikiran kemudian tersimpan di hati.
Coba cermati ungkapan ini:
"Wah, enak ya. Orang itu bisa begini dan begitu. Aku juga ingin seperti itu"
Coba cermati ungkapan ini:
"Wah, enak ya. Orang itu bisa begini dan begitu. Aku juga ingin seperti itu"
Ungkapan itu mungkin sering kita ucapkan, meskipun kadang tidak sadar mengucapkannya.
Setelah mempunyai hal yang diinginka, mungin kita akan berfikir tentang kiat-kiat apa yang akan kita lakukan untuk meraih apa yang menjadi keinginan kita.
Dan tanpa sadar, sebenarnya kita telah menjadi seorang Direktur yang mengatur jalannya perusahaan yang dinamakan diri kita sendiri.
Mengatur cara meraih mimpi dengan visi dan misi untuk meraih tujuan yang tak lain adalah kebahagiaan.
Namun, terkadang tidak semua apa yang kita harapkan dan apa yang kita inginkan bisa menjadi kenyataan.
Seperti apa yang semua kita usahakan rasanya sia-sia,
Apa yang dilakukan selalu tak berujung dengan baik.
Kecewa? Marah? dan kesal? Mungkin akan sempat kita rasakan. Dunia seakan tak berpihak pada kita karena semua yang kita lakukan percuma.
Coba ingat salah satu ayat di surat Al-Baqarah yang inti artinya adalah
... Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu... 2:216
Disini, manusia hanya bisa meluangkan waktu untuk sedikit berfikir.
Apa sebenarnya hikmah dibalik kebahagiaan, kesedihan, maupun takdir lain yang Allah gariskan untuk kita.
Karena kadang kita hanya tidak tahu, kenapa Allah tidak memberi ini? kenapa aku ditakdirkan begini? dan kenapa-kenapa yang lain.
Karena kadang kita hanya tidak tahu, kenapa Allah tidak memberi ini? kenapa aku ditakdirkan begini? dan kenapa-kenapa yang lain.
Mungkin, sebenarnya tak ada yang buruk. Hanya saja mungkin Allah sekedar memberikan cobaan untuk menguji iman kita.
Mengajari dan menaikkan derajat kita sebagai hamba.
Mengajari dan menaikkan derajat kita sebagai hamba.
Tinggal bagaimana kita bersikap.
Menentukan pilihan dari bersyukur atau menyesal sampai akhir.
Menentukan pilihan dari bersyukur atau menyesal sampai akhir.
Kukira, berfikir positif itu sangat diperlukan.
Berbaik sangka terhadap semua ketentuan Allah, karena apa yang kita fikir dan angankan bisa menjadi doa untuk merubah takdir kita.
Berbaik sangka atas semua yang Allah kasih, karena memang semua takdirNya adalah rahasia ilahi.
dan tetap Berbaik sangka pada Allah dan berharap yang terbaik karena janji Allah itu pasti untuk hambaNya.
dan tetap Berbaik sangka pada Allah dan berharap yang terbaik karena janji Allah itu pasti untuk hambaNya.
Jika memang keinginan tak sesuai kenyataan, padahal semua usaha telah kita kerahkan.
Maka, berbahagialah.
Allah hanya menunda sedikit lagi untuk kebahagiaan yang bernilai lebih.
Untuk itu, sabar dan sholatlah. Ingat hanya Allah penentu hidup kita.
Allah hanya menunda sedikit lagi untuk kebahagiaan yang bernilai lebih.
Untuk itu, sabar dan sholatlah. Ingat hanya Allah penentu hidup kita.
Mungkin itu.
Semoga baik untukku, manfaat bagimu dan berkah buat kita semua. Aamiin.
Ingat bahwa Allah lagi, Allah dulu, Allah terus.
Ingat bahwa Allah lagi, Allah dulu, Allah terus.
Subhanallah bermanfaat sekali mbak :')
ReplyDeleteTerima kasih banyak... semoga Allah selalu memberikan yg terbaik buat @Assalamualaikum Ukhty :)
ReplyDeleteAamiin ya Allah :)
ReplyDeleteMbak cek inbox fb saya hehehe
Aamiin ya Allah :)
ReplyDeleteMbak cek inbox fb saya hehehe